Rindu
Aku lihat ada bayangmu
Pada angin yang memantul dari kaca jendela
Ketika malam ini mulai berkabut
dan nyanyian jankrik larut dalam kesunyian
Aku dengar ada suaramu
Pada kicauan burung-burung pagi
Menyambut mentari
Pada langit biru
Bertebaran wajah manjamu
Dan selalu mengejekku
"Mas…! kapan kau datang?"
Maret 2003
Sabtu, 09 Februari 2008
Puisi:Waktu yang Sama
Waktu Yang Sama
Kadang aku rindu hari yang lalu
Ketika jiwa dalam hayalan
Indahnya cinta pada umur belasan
Sering ada getar rindu yang mengusik
Bersama melodi suara camar
Pada senja lima belas tahun yang lalu
Dan senja ini Aku dan istriku
Adalah senja yang sama
Antara Aku dan Dia
Di pantai pasir ini
Suara ombak gemuruh menelan suara camar
Seperti ia menelan hari-hari kenangan itu
Februari 2003
Kadang aku rindu hari yang lalu
Ketika jiwa dalam hayalan
Indahnya cinta pada umur belasan
Sering ada getar rindu yang mengusik
Bersama melodi suara camar
Pada senja lima belas tahun yang lalu
Dan senja ini Aku dan istriku
Adalah senja yang sama
Antara Aku dan Dia
Di pantai pasir ini
Suara ombak gemuruh menelan suara camar
Seperti ia menelan hari-hari kenangan itu
Februari 2003
Puisi:Ketika Berpisah
Berpisah 1
Malam ini air mata adalah
Tangisan dan rintih ratap
Goresan luka yang harus nikmati pedihnya
Seirama hujan mengguyur jantung malam kelam
Sebenarnya Aku ingin membuatmu tersenyum
Seperti rembulan di atas telaga
Aku takut melukis senyummu
Karna kutahu, Kau dan Aku akan mecicipi kesunyian dengan kerinduan hampa
Barangkali, genggaman tangan ini lebih berarti
Dari pada kata-kata terakhir sebelum kita berpisah dan…
Isak tangismu lebih Aku sukai dari pada senyum yang kau paksakan
Mungkin ini cukup sebagai bekal di waktu waktu
Masa depan
Sebenarnya Aku takut akan sebuah kesunyian
Dan aku belum yakin kau sanggup menelanya
Karma hatimu hatiku terlalu rapauh untuk bertahan
Perpisahan menorehkan kesunyian
Pesantren, Juni 2002
Berpisah 2
Dan perpisahan adalah sunyi yang bergetaran dalam keperitan hidup
Di antara hari-hari tawa dan tangis yang purba
Hari ini sebuah benci telah kita bangun dalam tawa yang dipaksa
Sebutir kasih kita ciptakan air mata
Ini bukan perpisahan
Ini generator waktu yang akan mempertemuan kita pada cita dan cinta
Andai saja aku dan kamu setia
Tapi pertemuan itu meragukan dan entah kapan
Juni 2003
Malam ini air mata adalah
Tangisan dan rintih ratap
Goresan luka yang harus nikmati pedihnya
Seirama hujan mengguyur jantung malam kelam
Sebenarnya Aku ingin membuatmu tersenyum
Seperti rembulan di atas telaga
Aku takut melukis senyummu
Karna kutahu, Kau dan Aku akan mecicipi kesunyian dengan kerinduan hampa
Barangkali, genggaman tangan ini lebih berarti
Dari pada kata-kata terakhir sebelum kita berpisah dan…
Isak tangismu lebih Aku sukai dari pada senyum yang kau paksakan
Mungkin ini cukup sebagai bekal di waktu waktu
Masa depan
Sebenarnya Aku takut akan sebuah kesunyian
Dan aku belum yakin kau sanggup menelanya
Karma hatimu hatiku terlalu rapauh untuk bertahan
Perpisahan menorehkan kesunyian
Pesantren, Juni 2002
Berpisah 2
Dan perpisahan adalah sunyi yang bergetaran dalam keperitan hidup
Di antara hari-hari tawa dan tangis yang purba
Hari ini sebuah benci telah kita bangun dalam tawa yang dipaksa
Sebutir kasih kita ciptakan air mata
Ini bukan perpisahan
Ini generator waktu yang akan mempertemuan kita pada cita dan cinta
Andai saja aku dan kamu setia
Tapi pertemuan itu meragukan dan entah kapan
Juni 2003
Jumat, 08 Februari 2008
Puisi:Aku Kembali
Aku Kembali
Di sini Aku tunduk menekur
Ketika awan berselimut kuning
Di atas kota, di sudut barat
Harum kemboja membawaku bersimpuh
Pada gundukan tanah basah
Dan kuciumi sisa-sisa bunga layu
Untuk sebuah jasad pagi tadi
Aku tancapkan nisan dan untaian do'a
Pada pusara ini
Sebagai saksi Aku pernah kembali
Mengunjungi kotamu
pesantren, 99
Di sini Aku tunduk menekur
Ketika awan berselimut kuning
Di atas kota, di sudut barat
Harum kemboja membawaku bersimpuh
Pada gundukan tanah basah
Dan kuciumi sisa-sisa bunga layu
Untuk sebuah jasad pagi tadi
Aku tancapkan nisan dan untaian do'a
Pada pusara ini
Sebagai saksi Aku pernah kembali
Mengunjungi kotamu
pesantren, 99
Puisi:Valentine's Day
Valintine's Day
Akan kulukis indah warna-warna pelangi itu
Yang kau pasti terpesona
Akan kubisik mesra
Pada kedamaian ini
Rangkaian kata-kata
Untukmu aku suka kamu
14 pebruari
Ketika mentari telah temaram
Dan warna senja tlah berubah
Kuukir sebuah prasasti
Kisah kasih teramat manis
Kita berdua
Februari 2002
Akan kulukis indah warna-warna pelangi itu
Yang kau pasti terpesona
Akan kubisik mesra
Pada kedamaian ini
Rangkaian kata-kata
Untukmu aku suka kamu
14 pebruari
Ketika mentari telah temaram
Dan warna senja tlah berubah
Kuukir sebuah prasasti
Kisah kasih teramat manis
Kita berdua
Februari 2002
Puisi:Kata Untuk Keangkuhanmu
Kata Untuk Keangkuhanmu
Pada bayang-bayang memori dan fantasi
Terkubur dalam mimpi-mimpi sunyi
Dalam sejuta harapan dan hasrat
Tak berdaya aku mengejarmu
Kau menjauh dari kasih yang telah kusemai
Sebenarnya alunan nada dan irama hatimu
Telah kudapat dalam angkuhmu
Tapi embun cinta yang bergayut di hati
Tak mampu meruntuhkan keangkuhanmu
Pesantren, Nopember 2001
Pada bayang-bayang memori dan fantasi
Terkubur dalam mimpi-mimpi sunyi
Dalam sejuta harapan dan hasrat
Tak berdaya aku mengejarmu
Kau menjauh dari kasih yang telah kusemai
Sebenarnya alunan nada dan irama hatimu
Telah kudapat dalam angkuhmu
Tapi embun cinta yang bergayut di hati
Tak mampu meruntuhkan keangkuhanmu
Pesantren, Nopember 2001
Langganan:
Postingan (Atom)