Sabtu, 09 Februari 2008

Puisi:Ketika Berpisah

Berpisah 1

Malam ini air mata adalah
Tangisan dan rintih ratap
Goresan luka yang harus nikmati pedihnya
Seirama hujan mengguyur jantung malam kelam

Sebenarnya Aku ingin membuatmu tersenyum
Seperti rembulan di atas telaga

Aku takut melukis senyummu
Karna kutahu, Kau dan Aku akan mecicipi kesunyian dengan kerinduan hampa

Barangkali, genggaman tangan ini lebih berarti
Dari pada kata-kata terakhir sebelum kita berpisah dan…

Isak tangismu lebih Aku sukai dari pada senyum yang kau paksakan
Mungkin ini cukup sebagai bekal di waktu waktu
Masa depan

Sebenarnya Aku takut akan sebuah kesunyian
Dan aku belum yakin kau sanggup menelanya
Karma hatimu hatiku terlalu rapauh untuk bertahan

Perpisahan menorehkan kesunyian

Pesantren, Juni 2002


Berpisah 2

Dan perpisahan adalah sunyi yang bergetaran dalam keperitan hidup
Di antara hari-hari tawa dan tangis yang purba

Hari ini sebuah benci telah kita bangun dalam tawa yang dipaksa
Sebutir kasih kita ciptakan air mata

Ini bukan perpisahan
Ini generator waktu yang akan mempertemuan kita pada cita dan cinta
Andai saja aku dan kamu setia
Tapi pertemuan itu meragukan dan entah kapan

Juni 2003

Tidak ada komentar: