Berpisah 1
Malam ini air mata adalah
Tangisan dan rintih ratap
Goresan luka yang harus nikmati pedihnya
Seirama hujan mengguyur jantung malam kelam
Sebenarnya Aku ingin membuatmu tersenyum
Seperti rembulan di atas telaga
Aku takut melukis senyummu
Karna kutahu, Kau dan Aku akan mecicipi kesunyian dengan kerinduan hampa
Barangkali, genggaman tangan ini lebih berarti
Dari pada kata-kata terakhir sebelum kita berpisah dan…
Isak tangismu lebih Aku sukai dari pada senyum yang kau paksakan
Mungkin ini cukup sebagai bekal di waktu waktu
Masa depan
Sebenarnya Aku takut akan sebuah kesunyian
Dan aku belum yakin kau sanggup menelanya
Karma hatimu hatiku terlalu rapauh untuk bertahan
Perpisahan menorehkan kesunyian
Pesantren, Juni 2002
Berpisah 2
Dan perpisahan adalah sunyi yang bergetaran dalam keperitan hidup
Di antara hari-hari tawa dan tangis yang purba
Hari ini sebuah benci telah kita bangun dalam tawa yang dipaksa
Sebutir kasih kita ciptakan air mata
Ini bukan perpisahan
Ini generator waktu yang akan mempertemuan kita pada cita dan cinta
Andai saja aku dan kamu setia
Tapi pertemuan itu meragukan dan entah kapan
Juni 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar