Kisah Negeri Gelap
(Hidayah yang hilang)
Babi!
Anjing!
Matahari sudah mati!
Bulan pingsan!
Terdengar suara mencarut dalam gelap
Sumpah serapah biasa di negri itu
Di negeri itu
Orang orang meraba raba, gelap
Minyak sudah habis semua pelita sudah padam, gelap
Entah sudah berapa tahun matahari hilang, gelap
Entah berapa lama bulan pingsan, gelap
Di negeri itu
Tak bisa bedakan taman hiburan atau hutan, gelap
Tak bisa bedakan jalan atau jurang, gelap
Tak bisa bedakan rumah atau kuburan, gelap
Kala dan Lipan di bawah tilam merayap mengendap, gelap
Di negeri itu
Suami tak lagi kenal istri tetangga atau istri sendiri, gelap
Isteri tak lagi kenal suami sendiri atau suami tetangga, gelap
Tidak ada lagi ketawa yang ada hanya sumpah serapah
Tidak ada lagi tangis yang ada hanya sumpah serapah
mesra bujuk rayu mirip carut marut-sumpah serapah, gelap
Aku mau pergi ke negeri gelap itu!
Kataku suatu ketika pada isteriku
Jangan nanti kamu tidak bisa kembali!
Katanya padaku manja
Aku membawa pelita ke negeri gelap itu!
Jangan nanti pelita itu padam!
Katanya padaku dengan gaya yang sama
Oh Tuhan!
kasihan negeri itu gelap
kutitipkan anak dan istriku yang manja padamu
Malam ini aku pergi ke negeri itu
membawa pelita untuk mereka
Cairo, jumat 11 Januari 2008, Pukul 00:30 Am
Tidak ada komentar:
Posting Komentar