Rihlatul Imani
Rihlah ini segera akan kumulai
tak bisa ditunda lagi
penyakit dalam hatiku semakin akut
air mata sudah lama mengering
tangis tak tersisa walau hanya isak
maka aku rindu berlinang air mata
sungguh aku kangen menangis dalam hening
Malam ini aku pandangi rembulan
Menjelang fajar kubasuh wajah dan tangan dengan embunembun
sedikit do'a dan harapan menyeruak dalam sujud
esok pagi
bila perjalanan ini segera kumulai
aku ingin melihat Tuhan
dalam iman
dalam ihsan
Cairo, Senin 14 Juli 2008
Pukul 00.46
Tidak ada komentar:
Posting Komentar