Jumat, 04 April 2008

Puisiku: Kasur tanah tempat tidurku

Kasur tanah tempat tidurku

Jerit keras menyayat
minta tambah amal kerna sudah jadi mayat
cacing tanah pun memamah dengan lahap
mungkin juga berdoa minta tambah
dalam gelapnya malam dan tanah

Kasur tanah; Oh… menyedihkan!
air mata darah dan nanah
banyak tumpah di sana

Wahai…!, di mana keluarga?
mungkin menangis beberapa masa dan lupa
nama dan kemashuran hanya jadi sejarah dan omongan
harta yang dikumpulkan telah diwariskan

Kau tahu
istrimu jadi pengantin baru
anak-anakmu punya bapak baru
Semua tinggal kenangan
menyakitkan bukan?
menangislah kau! sepuasmu...

Kairo 1 mei 2007

Tidak ada komentar: