Jumat, 07 Maret 2008

Puisiku: Surat Bertinta Merah

Surat Bertinta Merah

Kau ingat waktu aku memberikan surat padamu
surat bertinta merah dalam amplop merah jambu
saat itu kau menangis meragukan ksetiaanku
aku hanya diam tak kupujuk kau
karna aku masih merah dan lugu

Surat bertinta merah
kuberikan padamu bersama bunga ros merah
bunga kesukaanmu
katamu juga ibumu suka
bila ibumu merajuk;
ayahmu membujuk pakai bunga ros merah

Surat bertinta merah
rangkain kata berpuisikan cinta
puisi cinta yang kupahat dalam karyaku
surat yang kutulis dengan darahku
karna cintaku senantiasa mengalir dalam darah
sampai darahku berhenti
dan membeku dalam darah ketika aku mati

Kairo. 1 september 2007
jam 05.35 sore

Tidak ada komentar: